Memantapkan Impian Karena Sebuah Diskusi
18 Desember 2013
Hari ini adalah hari lahirku yang ke
19, entah aku harus senang atau bersedih. Disatu sisi aku senang karena
teman-temanku memberikan kejutan padaku, ya walaupun aku tidak terkejut, namun
tetap saja aku bahagia sekali malam tadi. Sedangkan di satu sisi aku merasa
sedih, karena aku semakin mendekati ajal dengan bertambahnya umurku. Bukan saja
mendekati ajal, aku juga harus semakin bertanggung jawab dengan kehidupanku,
bahkan dengan kehidupan disekelilingku. Aku pun harus banyak belajar lagi untuk
menjadi lebih baik lagi kedepannya, karena aku tidak mau, doa teman-temanku
hanya menjadi angin lalu, tanpa arti.
Kemarin malam aku bukan hanya
bahagia karena mendapat kejutan dari teman-temanku, lebih dari itu, aku merasa
senang karena memetik pelajaran dari diskusiku dengan salah satu kakak angkatanku
di FISIP Unsoed, yaitu bang David, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2010, aku tak tahu nama panjangnya, yang aku tau
aku hanya aku senang bisa berdiskusi dengannya.
Malam kemarin aku tak banyak
berdiskusi tentang teori ataupun tokoh-tokoh keren yang ada di dunia. Kita hanya berdiskusi
tentang hal-hal kecil yang sebenarnya penting, sampai menjurus pada hal besar, seperti bagaimana
media, khususnya televisi dewasa ini sungguh sangat memprihatinkan. Sebelum membahas
bagaimana media saat ini, aku akan membahas tentang hal-hal kecil yang penting
untuk kehidupan masyarakat.
Aku baru sadar bahwa saat ini masyarakat
Indonesia sedang mengalami degradasi moral yang cukup memprihatinkan, bahkan
aku pun secara tidak sadar juga mengalaminya. Banyak sekali hal-hal negatif
kecil yang jika terus dilakukan maka akan menjadi kebiasaan yang akan
mengakibatkan degradasi moral bagi masyarakat. seperti budaya mencontek yang
saat ini sudah sangat marak dikalangan pelajar, hal ini jika diteruskan akan
bahaya, jika orang-orang yang mencontek ini masuk kedalam Pmerintahan, karena
dengan kebiasaannya seperti ini maka Indoneisa hanya akan terus menggunakan
jalan pintas untuk berkembang, tanpa memperdulikan resiko jangka panjangnya.
Selain mencontek, banyak hal negatif
lain yang jika dilakukan secara terus menerus, maka akan menjadi budaya yang menggerogoti
moral masyarakat. Hal lain adalah tentang
kebiasaan membuang sampah sembarangan dan mempercepat laju kendaraan saat
lampu perlintasan jalan sedang menunjukan warna kuning.
Sebenarnya masih banyak hal kecil
yang kami diskusikan malam kemarin, mungkin lain kali akan aku bahas lebih
mendetail lagi. Setelah membahas hal
kecil yang ternyata penting, tanpa sadar kami pun mendiskusikan tentang impian
kami untuk Indonesia kedepannya.
Bang
David bercerita tentang impiannya merubah sistem pertelevisian Indonesia yang
menurutnya makin hari makin memprihatinkan. Aku pun sepakat dengan apa yang
bang David rasakan, dan kami pun mempunyai visi yang sama, namun berbeda dalam jalan
yang akan kami ambil. Bang David lebih ingin merubah sistem media di Indonesia
dengan memasuki sistemnya dan merubah dari dalam, berbeda denganku, aku lebih
ingin merubah hal ini dari luar sistem, yaitu melalui membangun masyarakat yang
melek media, supaya tidak hanya orang berpendidikan saja yang mengerti bagaiman
media, namun semua masyarakat pun bisa mengerti, dan mulai kritis terhadap
media yang ada di Indonesia.
Impian
kecil yang ingin aku capai saat ini adalah membangun komunitas yang bergerak
dibidang literasi media, dan harapanku, impian ini bisa segera tercapai. Namun aku
sadar akan kapasitasku, dan aku masih harus banyak belajar guna mewujudkan
impianku ini.
0 comments