Memantapkan Impian Karena Sebuah Diskusi

by - 12:34 AM

18 Desember 2013
            Hari ini adalah hari lahirku yang ke 19, entah aku harus senang atau bersedih. Disatu sisi aku senang karena teman-temanku memberikan kejutan padaku, ya walaupun aku tidak terkejut, namun tetap saja aku bahagia sekali malam tadi. Sedangkan di satu sisi aku merasa sedih, karena aku semakin mendekati ajal dengan bertambahnya umurku. Bukan saja mendekati ajal, aku juga harus semakin bertanggung jawab dengan kehidupanku, bahkan dengan kehidupan disekelilingku. Aku pun harus banyak belajar lagi untuk menjadi lebih baik lagi kedepannya, karena aku tidak mau, doa teman-temanku hanya menjadi angin lalu, tanpa arti.
            Kemarin malam aku bukan hanya bahagia karena mendapat kejutan dari teman-temanku, lebih dari itu, aku merasa senang karena memetik pelajaran dari diskusiku dengan salah satu kakak angkatanku di FISIP Unsoed, yaitu bang David, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2010, aku tak tahu nama panjangnya, yang aku tau aku hanya aku senang bisa berdiskusi dengannya.
            Malam kemarin aku tak banyak berdiskusi tentang teori ataupun tokoh-tokoh keren yang ada di dunia. Kita hanya berdiskusi tentang hal-hal kecil yang sebenarnya penting, sampai menjurus pada hal besar, seperti bagaimana media, khususnya televisi dewasa ini sungguh sangat memprihatinkan. Sebelum membahas bagaimana media saat ini, aku akan membahas tentang hal-hal kecil yang penting untuk kehidupan masyarakat.
             Aku baru sadar bahwa saat ini masyarakat Indonesia sedang mengalami degradasi moral yang cukup memprihatinkan, bahkan aku pun secara tidak sadar juga mengalaminya. Banyak sekali hal-hal negatif kecil yang jika terus dilakukan maka akan menjadi kebiasaan yang akan mengakibatkan degradasi moral bagi masyarakat. seperti budaya mencontek yang saat ini sudah sangat marak dikalangan pelajar, hal ini jika diteruskan akan bahaya, jika orang-orang yang mencontek ini masuk kedalam Pmerintahan, karena dengan kebiasaannya seperti ini maka Indoneisa hanya akan terus menggunakan jalan pintas untuk berkembang, tanpa memperdulikan resiko jangka panjangnya.
            Selain mencontek, banyak hal negatif lain yang jika dilakukan secara terus menerus, maka akan menjadi budaya yang menggerogoti moral masyarakat. Hal lain adalah  tentang kebiasaan membuang sampah sembarangan dan  mempercepat laju kendaraan saat lampu perlintasan jalan sedang menunjukan warna kuning.
            Sebenarnya masih banyak hal kecil yang kami diskusikan malam kemarin, mungkin lain kali akan aku bahas lebih mendetail lagi.  Setelah membahas hal kecil yang ternyata penting, tanpa sadar kami pun mendiskusikan tentang impian kami untuk Indonesia kedepannya.
Bang David bercerita tentang impiannya merubah sistem pertelevisian Indonesia yang menurutnya makin hari makin memprihatinkan. Aku pun sepakat dengan apa yang bang David rasakan, dan kami pun mempunyai visi yang sama, namun berbeda dalam jalan yang akan kami ambil. Bang David lebih ingin merubah sistem media di Indonesia dengan memasuki sistemnya dan merubah dari dalam, berbeda denganku, aku lebih ingin merubah hal ini dari luar sistem, yaitu melalui membangun masyarakat yang melek media, supaya tidak hanya orang berpendidikan saja yang mengerti bagaiman media, namun semua masyarakat pun bisa mengerti, dan mulai kritis terhadap media yang ada di Indonesia.
Impian kecil yang ingin aku capai saat ini adalah membangun komunitas yang bergerak dibidang literasi media, dan harapanku, impian ini bisa segera tercapai. Namun aku sadar akan kapasitasku, dan aku masih harus banyak belajar guna mewujudkan impianku ini.


You May Also Like

0 comments