Pemimpin cerdas

by - 10:53 AM

Rida Desiana.
9 Juni 2014.


Aku merasa kagum pada sosok mahasiswa yang memiliki pemikiran kritis. ia aktif di organisasi milik mahasiswa, dan masih banyak komunitas yang ia ikuti. kau tau? sosok laki-laki pintar ini begitu kritis menyoroti isu-isu kehidupan, mulai dari politik hingga wanita.

Bisa dibanyangkan bagaimana perasaanku ketika tau bahwa sosok bujang ini begitu indah,begitu cerdas, dan yang pasti begitu memikat hati. sosok yang ramah, berani, dan memiliki banyak teman, merupakan nilai 'lebih' yang ia miliki. kekagumanku semakin membuncah dalam hati dan pikiranku.

Awalnya tidak begitu kugubris kehadirannya. kalau dilihat secara kasat mata, tak ada yang istimewa darinya. satu yang harus diingat, aku sangat tertarik pada pria yang bisa memutar-balikkan otak dan pikiranku atas kecerdasan dan tingkah lakunya. "kau begitu cerdas", hanya kalimat ini yang berkali-kali muncul dipikiranku.

Ada yang membuatku sedih, kita tidak bisa lebih jauh berdiskusi tentang semua hal yang ada di pikiranku dan pikiranmu. kau banyak menyoroti kebobrokan sistem politik di negeri ini, kesetaraan hak dan kewajiban wanita, kurang baiknya sistem pendidikan, dan topik lainnya mengenai negara ini. hei, kau harus tau, - tanpa sengaja menyamakan persepsi- isi otak kita sama. apa yang selama ini menumpuk di pikiranku sama dengan apa yang kau resahkan. hanya saja kita berbeda. kau dengan mudah dan beraninya melakukan segala tindakan-tindakan nyata, sedangkan aku hanya bisa kupahami dan kumengerti untuk diriku sendiri. bukan maksudku untuk tidak menyebarkannya seperti kamu melakukannya, tapi sungguh aku tidak berani sepertimu. begitu kutau, kamu memliki keresahan hati yang sama terhadap negara ini, pikiranku lantas membayangkan betapa bahagianya jika aku bisa bertukar pendapat dan informasi dengan sesosok pria yang jauh lebih berani dan berpengalaman.

Tidak terlalu peduli aku dengan bagaimana kehidupan kisah kasih percintaanmu, siapa pacarmu saat ini, berada dimana dia, tertarikkah kau denganku; aku tidak terlalu peduli. yang kupedulikan ialah betapa bahagianya jika kita bisa saling bertukar pendapat. itu sudah cukup bagiku. terlebih jika... - ah, sudah. jangan terlalu banyak berharap, Rida.

kau kritis, aku suka.
temanmu banyak, aku suka.
kamu begitu mudah bergaul, aku suka.
pemikiranmu luas, aku suka.

Tapi sayang, aku harus sadar dengan keberadaan kita sekarang. kuingat dengan jelas begini kata-katamu,
"sayang sekali perjumpaan kita hanya sebentar"

Semoga kita bisa dipertemukan di lain waktu dan kesempatan

You May Also Like

0 comments