Mimer Dadakan

by - 6:05 AM

  

14 Desember 2013-12-14
    
                Hari ini tidak terlalu banyak kegiatan yang aku lakukan dengan teman-teman kampus, hal ini dikarenakan aku memulai aktivitas dikampus, saat matahari sedang terik-teriknya, yaitu saat tengah hari. Entah kenapa aku merasa malas sekali untuk memulai kegiatan.  Aku sebenarnya sudah mengatur jadwal untuk hari ini, namun aku tidak bisa melawan kemalasku yang selalu lebih kuat dari niatku. Aku tidak tahu bagaimana cara melawan kemalasan, oleh sebab itu aku selalu terjebak didalamnya.
Aku sebenarnya sudah berjanji untuk datang ke sekolah Bhinneka Ceria jam 11 tepat, untuk membereskan kabel untuk keperluan siaran radio. Meskipun aku tidak terlalu mengerti akan masalah mengatur kabel, namun aku sadar tenagaku dibutuhkan untuk dijadikan pesuruh. Aku sudah niat unuk datang, namun entah kenapa kemalasku selalu lebih kuat. Meskipun aku nyaman dengan semua aktivitasku, tapi pr besar untukku adalah bagaimana untuk selalu bisa bersemangat untuk memulai aktivitasku.
Aku baru berhasil keluar dari tempatku bermalas-malasan tepat jam 1 siang, itupun karena aku sudah dicari oleh temanku yang sudah berkumpul dikampus. Setelah keluar dari tempat bermalas-malasan favoritku, aku langsung menuju kekampus. Namun sebelum kekampus, tugas pertamaku adalah menjemput sahabatku yang bernama Indah Lestari, sebenarnya aku masih memiliki banyak sahabat lain, mungkin nanti aku ceritakan di cerita yang lain. setelah menjemput Indah aku langsung menuju kampus untuk memulai menyebarkan leaflat untuk kegiatanku esok hari, yaitu “Indonesia D’dol WTO (Wani Tolak Ora), yang diselenggarakan oleh KBM Fisip dan Baksos Fisip 2013.
Untuk menyebarkan leaflat aku dan teman-temanku yang lain, menggunakan cara yang beda dan unik. aku dan teman-temanku menjadi Mimer, dan melakukan long march dari kampus menuju lapangan glempang, dan memutar sampai kekampus lagi.
Sebelum kami berangkat untuk menyebarkan leaflat, kami mengahadiri acara bedah buku yang diselenggarakan oleh UKM Riset dan Kajian Ilmiah, Rhizome. Buku yang di bedah adalah “Alternatif”, dengan tema “Membaca Kondisi Negara Kiri Kontemporer” dengan pembicara Tatiana Lukman yang merupakan aktivis kiri Belanda dan juga penulis buku Alternatif tersebut, Taqi yang merupakan penggiat anarkisme, dan Eko Prasetyo yang merupakan penulis buku dan pendiri SMI (Social Movement Institute). Namun, aku tidak mengikuti acara ini sampai akhir, kaena masih punya tanggungan untuk menyebar leaflat.
Setelah pergi dari acara bedah buku, aku dan teman-temanku langsung berangkat untuk menyebarkan leaflat. Sepanjang perjalanan meskipun terasa garing tapi ternyata keren juga, karena m
asyarakat cukup antusisas dengan kegiatan kami ini. Ada yang minta foto, bahkan sampai ada anak-anak kecil yang mengikuti kami dari jalan Cendrawasih sampai  jalan H. Madrani.
Long march ini berakhir di PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa), hal ini dikarenakan hujan yang mengguyur Purwokerto. Di PKM entah kenapa aku dan teman-temanku yang menyebarkan leaflat mulai asik dengan teman-teman akrabnya sendiri dan, dengan obrolan yang berbeda-beda. Ada yang heboh dengan gosip-gosip seputar teman-temannya, ada pula yang berdialektika tentang Antonio Gramscy dengan konsep Hegemoninya dan diakhiri dengan obrolan seputar feminisme, yang memang mengasyikan untuk dibahas.
Semua obrolan kami di PKM, berakhir ketika hujan mulai reda, dan teman-teman mulai pulang satu persatu, dengan menerobos gerimis yang masih mengkhiasi langit sore Purwokerto. Dan kegiatanku ditutup dengan mengobrol di warung makan Bu Pon, dan berdialektika di sekolah Bhinneka Ceria.

 


You May Also Like

0 comments